Selasa, 07 Februari 2012

Pakan Ikan Fermentasi Untuk Lele

Berikut cara membuat pakan ikan untuk lele :
• Bentuk dedak menjadi kompak dengan cara dibuat menjadi pellet dengan gilingan daging.
• Kadar air yang digunakan +-50% dari massa dedak.
• Jemur dedak dalam terik matahari sehingga kandungan air +-10%, atau dijemur selama 2 jam (full terik).
• Simpan pellet dedak dalam plastik yang telah dilubangi dan ditutup (semiaerob).
• Setelah 3 hari, dedak akan ditumbuhi kapang berwarna putih. Dan berbau khas mirip fernentasi tape.
• Keringkan kemudian hancurkan dengan blender atau mesin penepung.
• Ayak dedak dengan ayakan tepung.
• Dedak dibikin fermentasi, karena lele sebagai ikan omnivor sensitif terhadap serat. Maksimum serat yang diperbolehkan untuk pakan ikan adalah sebesar 4%. Jika dedak tidak difermentasi, maka serat nya tidak ditolerir untuk pakan lele, yang menyebabkan konversi pakan menjadi rendah alias buang-buang pakan atawa buang-buang duit.
• Selain itu, fermentasi meningkatkan nutrisi ikan.
• Campur dedak dengan tepung ikan asin (karena harga murah) dengan perbandingan 60% untuk tepung ikan dan 40% untuk dedak.
• Jangan lupa untuk memberi vitamin kompleks dan mineral kompleks.
• Buat campuran menjadi pellet lalu jemur.
• Bentuk pellet ini adalah tenggelam sehingga ketika diberikan kepada lele, wajib hukumnya diberi tempat supaya tidak menyebar kemana-mana.
• Jika ingin terapung, beli mesin extruder yang harganya milyaran.
Pakan ini telah diujicobakan kepada ikan lele yang ketika sebelum diberi pellet beratnya sebesar 670 gram dengan jumlah 7 ekor. Ikan lele diberi pakan 9,6% (teorinya 5%) setiap harinya dari berat awal selama 8 hari (60 gram untuk tiap harinya). Pada hari kesembilan ikan kemudian ditimbang, dan berat totalnya menjadi 1050 dengan tidak ada ikan yang mati. Delta berat nya adalah 380 gram (=1050-670) dengan pakan yang habis digunakan adalah 480 gram. Konversi pakannya adalah 1,26 (480gram/380gram). Secara teori, konversi pakan dibawah 2 adalah efektif, dan bisa disimpulkan bahwa pellet ini sangat efektif. Kelebihan dari pellet ini adalah ikan lebih doyan memakan pellet ini ketimbang pellet komersial, karena bau dan rasa dari tepung ikan dan dedak fermentasi ini mengundang nafsu makan ikan. Kelemahan dari pellet ini adalah tenggelam, sehingga kemungkinan masih ada sisa pakan yang tersisa di kolam. Jika ramuan ini dibuat terapung maka besar kemungkinan nilainya sebanding atau bahkan lebih baik dari pellet komersial. Selamat mencoba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ikutan nimbrung yuk...